Selasa, 10 Januari 2012

Siapkan Kita Tanpa Premium

Menilik permasalahan keputusan pemerintah untuk melaksanakan kendaraan pribadi harus minum Pertamax, kita sebagai Oto_Lovers harus mencermati dan ikut mengantisipasi permasalahan yang akan timbul. Permasalahan yang akan dihadapi antara lain :
1.       Membuka Lapangan Kerja Baru
      a.  Jika angkutan umum masih menggunakan Premium bersubsidi
Kapasitas tangki       angkutan umum kita patok 40 Liter, harga Premium bersubsidi Rp   4.500,- dan Pertamax Rp 8.500,-. Anggap saja mereka ambil untung Rp 2.000,- (dapat menjual ke pengguna mobil pribadi seharga Rp 6.500,-)

40 Liter         X             Rp 2.000,-            = Rp  80.000,-
Perhitungan di atas sekali angkut, tentunya mereka tidak akan mengangkut BBM hanya sekali.
    b.     Jika Motor masih menggunakan Premium Bersubsidi
Sama dengan perhitungan di atas tapi kapasitas tangki untuk sepeda motor (jenis sport) sekitar 12 Liter. Jadi perlu usaha agak ekstra untuk pekerjaan barunya.


2. Pertamax tidak sesuai dengan konstruksi mesin bertahun tua
Mesin produksi tahun 90-an ke bawah untuk jenis kendaraan non sport rata2 perbandingan kompresinya masih di bawah 1 : 9.  Berikut ini perbandingan kompressi dengan jenis bbm yang dianjurkan

Jenis Mobil Bahan Bakar Yang Dianjurkan
Suzuki
Swift 9,5:1  Pertamax
Grand Vitara 10,5:1  Pertamax Plus
Grand Escudo XL-7 9,5:1  Pertamax
Escudo 2.0 9,3:1  Premium Pertamax
Escudo 1.6 9,5:1  Pertamax
Baleno 9,5:1  Pertamax
Aerio 9,5:1  Pertamax
APV 9,0:1  Premium Pertamax
Karimun 8,8:1  Premium
Katana 8,8:1  Premium
Carry 1.5 8,9:1  Premium
Carry 1.0 8,9:1  Premium
Carry 1.3 9,0:1  Premium
Esteem 1.6 GT 9,5:1  Pertamax
Side Kick 8,9:1  Premium
SX-4 10,5:1  Pertamax Plus
Honda
Jazz I-Dsi 10,4:1  Pertamax Pertamax Plus
Jazz V-Tec 10,1:1  Pertamax Pertamax Plus
City I-DSi 10,5:1  Pertamax Pertamax Plus
City V-Tec 10,1:1  Pertamax Pertamax Plus
Stream 1.7 9,5:1 Premium Pertamax
Stream 2.0 9,4:1 Premium Pertamax
Toyota
Starlet XL 1.000 cc 9,3:1  Premium Pertamax
Starlet SE 1.3 9,5:1  Pertamax
Twin Cam 9,5:1  Pertamax
Great Corolla 9,5:1  Premium Pertamax
Avanza 11:1  Pertamax Plus
Yaris 10,5:1  Pertamax
Innova 2.0 9,8:1  Pertamax
Innova 2.7 9,7:1  Pertamax
Nissan
X-Trail 2.0 9,9:1  Pertamax
Terano 8,3:1  Premium
Livina 1.5L 10,5:1  Pertamax Pertamax Plus
Livina 1.8L 9,9:1  Pertamax
Sentra Genesis 9,3:1  Pertamax
Cefiro 9,5:1 Pertamax Pertamax Plus
Daihatsu
Xenia EJ (vvti) 11:1  Pertamax Plus
Terios 10,0:1  Pertamax Pertamax Plus
Taruna EFI 9,5:1  Pertamax Pertamax Plus
Sirion 10,0:1  Pertamax Pertamax Plus
Ceria Pertamax
Mitsubishi
Eterna DOHC 9,8:1  Pertamax Pertamax Plus
Eterna SOHC 8,5:1  Premium
Lancer DOHC 10,5:1  Pertamax Plus




 ini akibatnya jika mengunakan BBM yang tidak sesuai dengan spek mesin

3. Siapa yang akan menjamin, bahwa dana yang dihemat tidak akan bocor di jalan?

Selasa, 03 Januari 2012

Nyentriknya Mobil Walikota Solo

Jokowi terkenal nyentrik dalam mengampu masyarakat Solo. Bahkan pada saat ada wacana Jokowi mau ditarik tuganya ke Jakarta, beberapa masyarakat ada yang tidak rela dan berdemo. Begitu pula untuk pemilihan kendaraan dinas, Jokowi bisa dibilang yentrik. Kenapa tidak, beliau masih rela menggunakan kendaraan dinas yang lama, bahkan sampai beberapa bulan terakhir kendaraan dinasnya belum berubah.



Namun tiba-tiba Jokowi bersedia untuk menggunakan mobil dinas baru, mobil yang digunakan bukan buatan Eropa, Jepang atau pun Korea yang sering berseliweran di jalan raya. Namun keputusan ini juga meinimbulkan pro dan kontra. Salah satunya dari Gubernur Jateng sendiri, Bibit Waluyo yang menilai bahwa kebijakan untuk menggunakan Esemka sebagai mobil dinas adalah terlalu dini. Karena ijin pengurusan untuk berada dijalan belum ada (oto.detik.com)
Terlepas dari kepentingan tersebut di atas, mari kita intip sedikit tentang mobil Esemka. Mobil yang digunakan Jokowi adalah mobil Esemka, bertipe Rajawai dengan kapasitas mesin 1500 cc dengan basic mesin dari Timor atau KIA. Sedikit catatan, bahwa sebagian komponen mesin ini mirip dengan mazda sehingga sebagian komponen juga bisa menggunakan milik Mazda.
Mobil ini merupakan hasil kerjasama antara SMK Solo dengan Kiat Motor. Komponen yang digunkan mayoritas sudah buatan dalam negeri. Komponen yang masih diimpor seperti ring seker, metal duduk dan kruk as.Blok mesin merupakan hasil cor besi dari Batur Klaten. Sedangkan sasis dan body sudah buatan sendiri.



Jenis Kendaraan             : Sport Utility Vehicle (SUV)
Warna                            : Hitam
Mesin                            : Sistem injeksi 4 silinder 1.500cc
Kafasitas                        : 7 orang
Fitur                                : power window, AC dual zone, power steering, central lock, sensor parkir
Kisaran Harga                 : 75 hingga 95 juta rupiah.
ATPM                             : PT Solo Manufaktur Kreasi

Anda berminat? Kita tunggu langkah kebijakan lainnya demi terciptanya Mobil Nasional.

Senin, 02 Januari 2012

PGMFI Step 4 Sensor Dipangkas = Lebih Murah

Rencananya tahun depan seluruh Motor Honda akan di pasarkan keseluruh lapisan masyarakat Indonesia, Teknologi Injeksi Honda, Lebih Smart Jumlah Sensor Dipangkas, Piranti pengkabutan bahan bakar elektronik injeksi PGM-Fi di Honda Supra X 125 Helm In dan Spacy sudah sampai pada step 4. Sesuai tingkatannya, yang ini lebih maju ketimbang versi 3 yang dipakai pada Honda PCX 125 dan CBR 250R. 
Perbedaan yang paling mencolok adalah dimensinya yang lebih kecil dan jumlah sensornya yang disederhanakan. "Ada beberapa sensor yang dihilangkan tapi fungsinya digantikan oleh sensor yang lain," buka Endro Sutarno, Technical Service Training Instructor PT Astra Honda Motor (AHM). Pada generasi sebelumnya ada 6 sensor yaitu; Manifold Absolute Pressure (MAP), Intake Air Temperature (IAT), Throttle Position Sensor (TPS), Engine Coolant Temperature (ECT) atau Engine Oil Temperature (EOT), Crankshaft Position (CKP) dan O2 Sensor.
Sedang pada generasi terbaru Tehnologi Injeksi pada Motor Honda ini MAP dan IAT ditanggalkan, fungsinya digantikan oleh CKP dan O2 Sensor. "Yang ini lebih advance, ternyata fungsinya bisa disatukan," ujar Endro yang berkantor di Sunter ini. Fungsi MAP adalah untuk mendeteksi tekanan udara dalam intake manifold, sedang IAT melacak suhu udara yang masuk. Informasi ini kemudian menjadi acuan Electronic Control Modul (ECM) menentukan banyak sedikitnya bahan bakar yang disemprotkan oleh injektor agar komposisi udara dan bensin selalu ideal. Nah, sekarang fungsi keduanya digantikan oleh umpan balik dari O2 sensor. 
ECM secara terus menerus akan menyesuaikan komposisi udara dan Bahan Bakar yang disemprotkan sesuai dengan hasil pembakaran yang terdeteksi oleh O2, selain itu, sebelumnya MAP juga punya fungsi lain yaitu untuk mendeteksi kapan terjadi pembakaran untuk memberikan perintah pengapian. "Kini fungsinya digantikan oleh CKP. ECM mendeteksi waktu pembakaran dengan membaca putaran crankshaft yang sedikit melambat saat langkah kompresi," jelas pria ramah ini panjang lebar. Akhirnya, Throttle Body pada sistem Tehnologi Injeksi pada Motor Honda ini jadi lebih simpel. Hanya ada TPS saja, TPS ini berfungsi untuk mengukur derajat bukaan katup kupu-kupu di dalam throttle body, hal ini juga lah yang membuat harga injeksi Honda generasi terbaru jadi lebih ramah di kantong. Jumlah sensor yang ternyata bisa dikurangi tapi tetap memiliki fungsi sama tentunya mengurangi biaya produksi. Throttle body dari perangkat injeksi step 4 yang dipakai Motor Terbaru Honda Supra X125 PGM-FI Helm In dan Spacy Helm In PGM-FI memang lebih simpel. 
Ada dua sensor yang dihilangkan dan fungsinya digantikan oleh sensor lain, ulasannya sudah ditayang beberapa hari yang lalu, meski cuma ada injektor, tapi di Spacy Helm In PGM-FI ada satu perangkat tambahan. Namanya FISV alias Fast Idle Selenoid Valve. "Ini adalah perangkat untuk memudahkan proses starter saat awal mesin dihidupkan. Fungsinya mirip auto choke," buka Endro Sutarno, Technical Service Training Instructor PT Astra Honda Motor (AHM), alat Tehnologi Injeksi pada Motor Honda yang terpasang berdekatan dengan Throttle Position Sensor (TPS) itu fungsinya sama seperti cuk otomatis, yaitu untuk mempermudah proses penyalaan motor ketika pertama dihidupkan dengan menambah pasokan bahan bakar. Lebih lanjut Endro menjelaskan kalau sejatinya injeksi sudah sangat mudah dihidupkan. Tapi atas nama keamanan, alat ini tetap disertakan, logikannya, ketika mesin sulit dinyalakan maka pengendara akan membuka throttle atau selongsong gas lebih dalam agar suplai bahan bakar jadi lebih banyak. Efek buruknya, putaran mesin langsung melengking tinggi. Pada sepeda motor jenis bebek atau sport yang transmisinya bisa dinetralkan mungkin tak ada masalah. "Tapi pada skubek, kalau digas bisa langsung jalan. Tentunya bahaya," beber Endro, "Jadi meski sebenarnya tanpa FISV pun tetap mudah hidup. Tapi untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, Tehnologi Injeksi pada Motor Honda ini tetap ditambahkan pada skubek dengan transmisi CVT," aku pria ramah ini. Urusan performa, injeksi step 4 pada Honda Supra X 125 Helm In PGM-FI dan Spacy PGM-FI diklaim lebih baik. Salah satu penyebabnya adalah posisi injektor di throttle body yang lebih dekat dengan intake manifold, posisi injektor bisa dekat dengan intake manifold karena throttle body yang baru ini lebih ringkas. Throttle body-nya jadi sepi tanpa Manifold Absolute Pressure (MAP) dan Intake Air Temperature (IAT) sehingga penempatan injektor bisa lebih fleksibel. Alhasil komponen vital yang tugasnya menyemprotkan bensin ke ruang bakar dipasang pada intake manifold. Jadi, posisinya lebih dekat ke lubang inlet, "Soal tekanan debit bensin yang disemprot injektor baik step 2 atau 4 masih sama, sperti halnya penerapan pada sistem kebanyakan Mobil Terbaru , yaitu 294 kpa atau 3 kg.f/cm²," buka Sarwono Edhi, Technical Training & Service Div. PT Astra Honda Motor (AHM).Demikianlah sedikit penjelasan tentang Tehnologi Injeksi pada Motor Honda "Cuma karena jarak injektor step 4 lebih dekat lubang inlet, keuntungannya efesiensi volumetriknya lebih baik. Gas bakar yang masuk lebih cepat juga padat," lanjutnya, sehingga lebih mudah dipantik busi, buntutnya pembakaran lebih sempurna. Pembakaran sempurna menghasilkan performa yang maksimal dan emisi yang lebih ramah lingkungan.
Sumber : http://www.wirausahawanonline.com

Deteksi Dini EFI (Motor Honda)



Saat kerjaan mendesak, persiapan malam hari sudah oke semua, tiba-tiba pagi hari waktu mau berangkat motor ngadat. Mesin sih hidup, namun pada Rpm tertentu mesin mbrebet, seperti tidak bertenaga. Padahal motor menggunakan mesin yang canggih (EFI). Nah untuk pengguna EFI, apa yang musti dilakukan. 

Pertama kali pasti kita lihat isi bensin, masih apa tidak. Untuk system EFI sebaiknya jangan membiarkan tangki bahan bakar sampai tipis, karena bensin tipis berarti akan memaksa pompa bahan bakar untuk bekerja lebih ekstra. Hasil akhirnya, pompa bensin panas dan cenderung berumur pendek. 
Jika bensin oke, lihat lampu orange (indicator di dashboard) apakah berkedip atau tidak. Jika berkedip liat kedipannya, untuk setiap jumlah kedipan memiliki arti.


Jumlah Kedipan               Sumber Trouble
             1                                MAP (Manifold Absolute Pressure)
             7                                ECT (Engine Coolant Temperature) sensor
             8                                TP (Throttle Position) Sensor
            12                               Injektor
            21                               O2 Sensor
            29                               IACV (Idle Control Valve) Sensor
            54                               Bang Angle Sensor


Untuk membaca jumlah kedipan satu digit tidak masalah, karena cukup dihitung jumlah kedipan pendeknya. Nah, jika kode dua digit akan disimbolkan kedipapan panjang sebagai digit pertama, dan kedipan pendek sebagai digit kedua. Missal, yang rusak 02 sensor = dua kali kedipan panjang dan sati kali kedipan pendek. Hal ini berlaku untuk sepeda motor dengan Merk Honda.

Minggu, 01 Januari 2012

Perawatan Injeksi Motor (for User)


Kendaraan Roda dua di Indonesia telah siap untuk menyambut Euro 3 yang akan diterapkan oleh pemerintah. Beberapa produsen (saat ini Honda dan Yamaha) bahkan telah siap untuk  menggunakan sisten EFI untuk semua produk sepeda motornya. EFI sebenarnya bukan teknoligi yang baru, beberapa tahun yang lalu kendaraan roda empat telah menggunakannya. Namun untuk melakukan perawatan rutin, banyak pengguna sepeda motor yang masih awam dengan Injeksi. Sebenarnya sistem injeksi akan mempermudah kita untuk melakukan perawatan, karena kita tidak harus memeriksa kondisi komponen mesin, namun sensor yang aka mealkukan untuk kita.
Berikut ini merupakan hal kecil yang bisa dilakukan untuk motor injeksi anda :
1.      Aki

Aki merupakan komponen penunjang utama / sumber energy ECU (electronic control unit). Jika Aki tidak fit, maka kinerja ECU tidak akan maksimal. Ada tegangan minimum untuk Aki supaya mesin bekerja optimal (hal ini bias dilihat di buku manual kendaraan)
2.      Saringan Udara

Selalu cek saringan udara, jika kotoran menumpuk segera bersihkan agar pasokan udara tidak terhambat.
3.      Injektor Cleaner

Bersihkan injector dengan cairan khusus. Piranti ini sudah mulai tersedia dipasaran, baik yang di masukkan lewat bahan bakar, maupun lewat filter udara.
4.     Cek indikator mesin

Usahakan untuk mengecek engine indicator pada dashboard kendaraan. Biasanya tiap mesin mau dihidupkan, ada lampu peringatan yang menyala jika ada masalah mesin.

Kenangan di Tahun 2011

Setelah tahun 2011 terlampaui, pasar kendaraan sepeda motor dan mobil di Indonesia masih didominasi produsen asal Jepang. Sebut saja Honda, Toyota dan Daihatsu sebagai penguasa pasar di Indonesia. Berikut merupakan analisa pasar yang berhasil kami rangkum :

  1.  Dari pasar kendaraan roda dua (total sekitar 8 juta unit) 52,69% adalah milik Honda. Honda berhasil menjual 3.994.127 unit. Yamaha mendapat porsi 3.014.070 unit, dan Suzuki 454.202 unit.
  2. Pasar sepeda motor jenis matik berkembang dan kemungkinan akan terus berkembang (hal ini diikuti oleh APM yang mulai serius dalam pengembangan matik).
  3. Pasar roda empat masih milik Toyota dengan porsi 36,1% (penjualan di atas 700.000 unit)
Bagaimanakah untuk 2012? kita tunggu saja...

Kamis, 29 Desember 2011

Yamaha Siap Sambut Euro 3 dengan MIXTURE JET- FUEL INJECTION

Kompetitor lain, Honda telah siap untuk mengaplikasi FI sistem untuk pasar sepeda motornya pada 2013 (Semua motor Honda tanpa karburator). Yamaha tak mau kalah, pada 22 Desember 2011 yamaha siap menyambut peraturan Euro 3 yang akan dicanangkan pemerintah pada bulan Juli 2013.
Pernyataan itu dilontarkan oleh Eko Prabowo selaku General Promotion and Communication PT Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI) dalam workshop injeksi di Jakarta. Yamaha mengeluarkan teknologi terbaru yang bernama Yamaha Mixture JET-Fuel Injection (YMJET-FI) yang akan diterapkan mulai awal tahun 2012.
YMJET-FI memiliki kelebihan dibanding sistem injeksi yang terdahulu (Vixion). Dalam Hal konsumsi bahan bakar lebih irit 10% dengan tenaga yang lebih besar. Meskipun jumlah komponen sensor hampir sama, namun ada modifikasi sedikit sehingga efisiensi mesin lebih optimal. Perbedaan dasar yang paling kentara antara lain :


  1. Pada Throtle Body ditambah satu katup kupu-kupu, jadi jumlah totalnya ada 2 buah. Bukaan katup kedua mengikuti bukaan katup pertama. Hal ini untuk lebih mengoptimalkan campuran bahan bakar dengan udara.
  2. Teknologi AAP (Air Assist Passage) yang diaplikasikan pada inlet deket klep in. Alat ini berfungsi untuk menambahkan udara ke lubang masuk dekat klep in. Diharapkan udara akan memberi efek turbulensi pada campuran fluida (Udara+BBM), sehingga campuran yang dihasilkan menyerupai kabut